Biogas Pabrik Kelapa Sawit dari Limbah Biomassa

Biogas Pabrik Kelapa Sawit dari Limbah Biomassa dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Limbah cair dan tandan kosong kelapa sawit yang selama ini bingung cara mengolahnya, kini sudah ditemukan teknologi untuk mengambil manfaat yang terpendam selama ini. Yuk simak ulasan maklonkosmetika.com berikut ini.

Biogas Pabrik Kelapa Sawit dari Limbah Biomassa

 

Gambar ilustrasi pemanfaatan Biogas dari Limbah Biomassa Pabrik Kelapa Sawit

Industri Kelapa Sawit menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Penanganan dan pembuangannya merupakan tugas yang menantang. Dampak negatif limbah yang dihasilkan dari suatu industri menuntut pabrik agar dapat mengolah limbah dengan cara terpadu. Pemanfaatan limbah menjadi bahan-bahan yang menguntungkan atau mempunyai nilai ekonomi tinggi dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif bagi lingkungan dan mewujudkan industri yang berwawasan lingkungan.

Biogas Pabrik Kelapa Sawit dari Limbah Biomassa

Beberapa peneliti telah memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai media budidaya jamur merang. Selain sebagai media tanam, limbah tandan kosong kelapa sawit tersebut juga dapat diolah menjadi biomassa untuk menghasilkan biogas, listrik, dan pupuk. Tandan kosong kelapa sawit juga berpotensi dikembangkan sebagai biomassa untuk menghasilkan energi listrik sekitar 50.000 megawatt (MW). Mengacu hasil kajian tim peneliti Universitas Lampung, volume limbah padat berupa tandan kosong kelapa sawit di Indonesia mencapai 5,17 juta ton pada 2011 dan terus meningkat setiap tahun. Saat ini, menurut Sinta, pemanfaatan biomassa sebagai salah satu sumber energi terbarukan di Indonesia baru sekitar 4 persen. Pemerintah menargetkan, pada 2025, pengembangan energi terbarukan mencapai 23 persen.

trend volume limbah pabrik Kelapa Sawit

Chart trend volume limbah pabrik Kelapa Sawit

Di pabrik Kelapa Sawit, tandan buah segar disterilisasi setelah minyak buah bisa dikeluarkan. Tandan buah kosong (tertinggal sebagai residu, dan buahnya ditekan di penggilingan minyak.) Buah kelapa sawit kemudian ditekan, dan kukunya dipisahkan dari kue press (serat mesocarp). Kernel kelapa sawit kemudian dilumatkan dan biji-bijiannya kemudian diangkut dan ditekan di pabrik terpisah. Di perkebunan kelapa sawit yang khas, hampir 70% tandan buah segar diubah menjadi limbah dalam bentuk tandan kosong, serat dan kerang, serta limbah cair. Produk sampingan Biogas Pabrik Kelapa Sawit dari Limbah Biomassa  ini dapat dikonversi menjadi produk bernilai tambah atau energi untuk menghasilkan keuntungan tambahan bagi Industri Minyak Kelapa Sawit.

Pada saat pabrik kelapa sawit beroperasi, karyawan produk memakai ear plug. Ear plug ini dapat meredam kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin dan peralatan produksi. Peredam suara biasanya menggunakan bahan rock wool. Ear plug juga sering dipakai penembak atau pemburu yang menggunakan senapan angin.

peredam suara di pabrik

Limbah Cair dan Limbah Padat Pabrik Kelapa Sawit

Limbah padat yang dihasilkan pabrik kelapa sawit berupa janjang kosong (JJK) yang jumlahnya sekitar 20 % dari TBS yang diolah dan merupakan bahan organik yang kaya akan unsur hara (Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, 2006). Aplikasi JJK berpotensi tinggi sebagai bahan pembenah tanah, memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta meningkatkan produksi kelapa sawit (Darmosarkoro et al., 2003). Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) yang dikenal dengan istilah POME (Palm Oil Mill Effluent) mempunyai kandungan bahan organik yang tinggi, sehingga LCPKS harus diolah atau dimanfaatkan untuk pupuk. Limbah cair pabrik kelapa sawit memilki sejumlah kandungan hara yang dibutuhkan tanaman, yaitu N, P, K, Ca dan Mg yang berpotensi sebagai sumber hara untuk tanaman (Budianta, 2005).

Penanganan Residu Biomassa Pabrik Kelapa Sawit

Sebagian besar residu Biomassa dari Pabrik Kelapa Sawit dibakar di tempat terbuka atau dibuang di kolam limbah. Industri Palm Oil, oleh karena itu, berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim global dengan memancarkan karbon dioksida dan metana. Seperti pabrik gula, pabrik kelapa sawit secara tradisional dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi mereka sendiri (proses panas dan listrik) dengan memanfaatkan boiler tekanan rendah dan generator turbo tekanan balik. Teknologi konversi energi yang efisien yang dapat memanfaatkan semua residu minyak kelapa sawit, termasuk EFBs, saat ini tersedia.

biomassa pabrik kelapa sawit

Dalam rantai nilai Kelapa Sawit ada surplus keseluruhan produk sampingan dan tingkat utilisasinya dapat diabaikan, terutama dalam kasus POME dan EFB. Untuk produk sampingan pabrik lainnya, efisiensi penerapannya dapat ditingkatkan. Saat ini, kerang dan serat digunakan sebagai Biogas Pabrik Kelapa Sawit dari Limbah Biomassa untuk pembangkit energi in-house di pabrik tapi jumlah tandan kosong digunakan untuk mulsa atau dibuang sembarangan. Industri Kelapa Sawit memiliki potensi menghasilkan listrik dalam jumlah besar untuk konsumsi captive serta ekspor kelebihan daya ke jaringan publik.

Referensi:

Susilawati dan Supijatno. 2015. Bul. Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Kelapa Sawit, Riau. Agrohorti 3 (2): 203-212. http://journal.ipb.ac.id/index.php/bulagron/article/download/14926/10991.

Budianta, D. 2005. Potensi limbah cair pabrik kelapa sawit sebagai sumber hara untuk tanaman perkebunan. Jurnal Dinamika Pertanian 20(3):273-282.

5/5 - (6 votes)

Tinggalkan komentar